Senin, 04 Juni 2012

Pendidikan Seks Yang Masih Tabu


RRI-Jogja News, Perkembangan remaja tidak dapat terlepas dari berbagai masalah. Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh remaja adalah penyesuaian terhadap perubahan hormon reproduksi yang sudah mulai berfungsi. 


Masalah lain yang muncul adalah keingintahuan tentang cara untuk menyalurkan dorongan seks. Terkait hal itu, demikian dikemukakan Kepala BKKBN Pusat.Dr.dr Sugiri Syarief, MPA sebagai pembicara dalam acara seminar nasional yang berlangsung di kampus UAD Jogjakarta.



Dikatakannya pengetahuan dan pendidikan seks masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat kita maka remaja seringkali mencari informasi seputar seksualitas dari sumber-sumber yang seringkali menyesatkan.



Sugiri Syarif juga menyatakan 64 juta remaja di Indonesia,27 persen lebih mengalami kehamilan sebelum menikah sedangkan berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 oleh Australian nasional University dengan UI,jumlah remaja di Jakarta, tangerang dan bekasi 20,9 % remaja mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah.



Kepala BKKBN Pusat Sugiri syarif lebih jauh menytakan data menunjukan permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi baik itu maslah pacaran,pilihan perilaku seksual serta kasus kehamilan yang tidak diinginkan dari tahun ke tahun meningkat bahkan perilaku remaja sangat mempengaruhi program KKB dabn kualitas bangsa 10-20 thn kedepan dengan data itu remaja Indonesia akan terganggu lima transisi kehidupan.



Diharapkannya mahasiswa atau remaja untuk merencanakan masa depan melalui pendewasaan usia perkawinan kaqrena denmgan demikian angka remaja yang mengalami kehamilan menurun serta kesempatan kerja bagi perempuan untuk bekerja meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar